ini tentang dia sahabatku,
dia sudah mengenalku sejak 6 tahun yang lalu, ketika kita sama-sama mengenyam bangku SMA
ketika itu dia siswa baru pindahan dari Tg. Balai Karimun kemdian di takdirkan sekelas denganku di 2 IPS 4.
sosoknya yang tinggi, rambutnya yang keriting pendek, kulitnya yang cokelat seperti anak lelaki yang berasal dari pulau dan gigi nya yang gingsul. begitulah aku mendeskripsikan dia, sahabatku..
aku tidak pernah tau tentang kisah keluarganya, bukan berarti aku tidak peduli, menurutku kisah keluarga sangat privasi dan dia tidak pernah share tentang itu, entah lah knp dia enggan.. banyak cerita miring tentang keluarganya namun aku tidak peduli,, yang aku tau dia sahabatku yang baik,,
kisah cinta dia semasa SMA sangat menjengkelkan, kenapa ? ini di karena kan dia orangnya pembosan,, pernah suatu ketika dia menceritakan pacarnya terhadapku dan sahabat ku satu lagi yang bernama (juned), dia bilang :
“bosen lah ngeliat dia(pacarnya) pakai baju kaos mulu kalau jalan”.
hahaha,, aku dan juned langsung tertawa. memang,,(sahabatku ini masih bocah, dia masuk SD terlalu dini..) sehingga kita sahabatnya memberi solusi,
“jika tidak suka sama cewek itu bilang saja..jangan pakai alesan begitu, daripada nanti ceweknya lebih sakit hati..”
dia mengikuti kata-kata ku dan juned . seketika itu mereka PUTUS TUS TUS,, tidak sampai seminggu tersebar bahwa dia lagi deket dengan temenku satu kelas, haddeeeh, dasar,, kita (aku+juned) yang dibuat susah.. itulah dia sahabatku
setelah lulus SMA kita berpisah, menuntut ilmu dan menggapai cita-cita masing-masing. dia di Sumatera dan aku di Jawa sedangkan juned masih berada di Batam tercinta,, saling contact masih tetap kita lakukan. bercerita tentang kuliah, hobby masing-masing, pacar atau gebetan, saling memberi solusi dan sampai pertanyaan biasa seperti “apa kabar ?” atau “dimana ko?” atau juga ngirim gambar nggak jelas,,
ketika dia bimbang, aku memberi saran, ketika aku galau dia memberikan sudut pandangnya terhadap masalahku,, memang saling take and give. kenyamanan ini selalu di jaga, jangan sampai ada benih-benih perasaan lain, diluar batas persahabatan.
mungkin sampai sekarang aku masih berpegang teguh “persahabatn tetap persahabatan dan takkan pernah berubah menjadi cinta”
dia adalah Angga Wijaya, Sahabatku 🙂
aseeeekkkk…
suittt…ssuuuitttt..
yakin kah anda ga ada perasaan lain?????
hahahhahaha
hahaha sae…
baca jg,,
hahahahahaa iya nggak ada perasaan lain
mn blog lw ?
hahhahaa
baca dong..
aku ga mau buat blog…
buaaat lah…….
gw kan juga pengen baca tulisan ko